Di dalam dunia pemasaran, branding jadi hal yang begitu penting. Ada begitu banyak cara, salah satunya adalah high-end branding. Apa itu high-end branding atau pemasaran berkelas? Dan bagaimana jika menginginkan pemasaran berkelas untuk brand kita? Mintale punya tips, nih untuk Utopians yang ingin jadi high-end brand. Simak artikel tentang high-end branding berikut ini, ya!
1. Pengertian High-End Branding
High-end branding adalah salah satu cara marketing yang menciptakan atau menunjukkan kesah mewah suatu brand. Jadi, ketika kamu melakukan pemasaran atas brand kamu, brand kamu memiliki keunggulan visual hingga mendapat kesan mewah dari customer. Kemewahan ini bisa ditampilkan melalui visual produk kamu. Mulai dari logo, pengemasan, color palette, pemotretan produk, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya, di dalam melakukan branding, ada begitu banyak cara, Utopians. Dan high-end branding jadi salah satu cara pemasaran. Cara branding ini menampilkan sisi elegan dan pricey. Kesan serius dalam urusan visual jadi fokus pada cara branding ini, sebab visual diatur sedemikian rupa agar tampilan brand begitu eye-catching dan menjadi daya tarik bagi para customer.
2. Contoh High-End Branding
High-end branding yang bisa kamu lihat adalah pada brand The Single Cask. Brand ini berfokus pada strategi pemasaran berkelas produk mereka. Produk whiskey yang mereka tawarkan di branding dengan begitu elegan. Kesan ‘mahal’ ditampilkan dalam visual produk brand The Single Cask.
Di dalam pemasarannya, The Single Cask juga memiliki customer yang tertarget, yaitu pecinta whiskey. Mereka mengatur audience dan juga customer supaya penjualan mereka sampai pada orang yang tepat. Hal ini menjadi salah satu tips di dalam melakukan high-end branding, loh Utopians. Mau tau tips lainnya? Mintale akan jelaskan di bagian selanjutnya.
3. Tips
Seperti yang Mintale jelaskan sedikit di bagian sebelumnya, menentukan target jadi salah satu cara dalam melakukan high-end branding. Sebab ketika audience dan customer diatur, kita bisa menargetkan penjualan produk brand kita. Sebagai contoh, brand Calvin Klein menargetkan para pria sebagai customer mereka. Hal ini dilakukan selaras dengan kebanyakan produk yang mereka tawarkan. Dan di dalam penjualan, mereka bisa lebih fokus.
Tips kedua adalah tentukan unsur-unsur brand yang sesuai. Seperti contoh, kamu harus atur logo dan color palette, nih Utopians. Jadi, logo dan pemilihan warna jangan terlalu berlebihan. Kamu bisa pakai logo yang simple dan warna-warna netral. Hal ini dilakukan supaya mata customer bisa menangkap kesan baik brand. Simple dan elegan bisa ditampilkan melalui pemilihan visual yang tidak mencolok dan ‘kalem’.
Tips ketiga adalah hasilkan konten yang eksklusif. Di dalam melakukan branding, kamu perlu menampilkan nilai dan kesan brand kamu. Untuk melakukan hal tersebut, kamu bisa memanfaatkan media sosial. Pastikan pemotretan dan penataan konten yang konsisten dan menonjolkan sisi eksklusif brand kamu. Jika memiliki modal yang besar, kamu bisa menggaet brand ambassador, nih Utopians. Brand ambassador ini memiliki keuntungan bahwa ketika kamu mengajak kolaborasi tokoh terkenal, mereka akan mengajak para pengikutnya untuk membeli brand kamu.
High-end branding bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jika Utopians bingung bagaimana caranya memulai, kamu bisa meminta bantuan pada ahlinya. Untuk itu, kamu bisa kontak Tim Ourtale untuk konsultasikan masalah pemasaran brand kamu. Cek Instagram atau kamu bisa langsung kontak Tim Ourtale, Utopians.