Riding the wave jadi salah satu cara di dalam mendorong peluang suksesnya iklan brand. Namun, dalam hal tersebut, ada risiko riding the wave yang perlu kamu ketahui, Utopians. Kenapa kamu perlu tahu? Sebab ada hal-hal penting yang perlu kamu perhatikan agar terhindar dari hal-hal tidak menyenangkan yang justru membawa konteks negatif pada iklan brand kamu, nih. Apa saja risiko riding the wave?
1. Risiko Riding The Wave: Kesalahan Penafsiran Tren

Risiko pertama adalah adanya kesalahan penafsiran tren. Riding the wave bisa menjadi cara terbaik untuk meningkatkan engagement, penjualan, atau sebaran promosi brand kamu. Namun, ketika menggunakan cara ini, kamu bisa alami kesalahan yang tidak terduga.
Sebagai contoh, kesalahan penafsiran tren tentang bahasa generasi alpha. Bahasa generasi alpha ini menggunakan istilah-istilah baru. Jika kamu tidak mempelajarinya dengan baik, kamu bisa jadi tidak mendapat maksud yang sesuai. Bahasa atau istilah yang dipakai juga tidak memiliki konteks tertentu. Jadi, tidak bisa langsung paham di sekali baca. Kamu perlu riset dan cari konteks untuk paham maksud istilah-istilah bahasa generasi alpha. Hal ini dilakukan tentu untuk menghindari kesalahan penafsiran hingga membuat iklan atau campaign brand kamu alami kesalahan pengaplikasian.
2. Risiko Riding The Wave: Penggunaan yang Tidak Tepat

Risiko riding the wave berikutnya adalah penggunaan tren yang tidak tepat pada promosi brand. Kamu perlu tahu konteks tren terlebih dulu sebab tak semua tren bisa kamu pakai untuk iklan atau promosi brand. Kamu boleh memakai tren untuk lakukan promosi, namun hindari tren yang tidak ada hubungannya dengan brand kamu.
Sebagai contoh, jika ada tren tentang fenomena sosial, tren selebritis atau orang terkenal, kamu perlu tahu risiko konten yang berpotensi negatif. Jika kamu memakai tren dari orang-orang terkenal, kamu bisa memiliki risiko buruk yang bisa berdampak pada citra brand kamu, loh. Pastikan kamu memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan brand, bukan membuat kesempatan untuk menjerumuskan brand kamu ke arah negatif.
3. Tren yang Cepat Berubah

Lalu, adanya tren di masyarakat atau media sosial ini perlu juga kamu perhatikan waktunya. Sebuah tren bisa cepat berubah, tergantung dengan respon audiens. Ditambah lagi, ada risiko audiens yang telah bosan dengan suatu tren tertentu. Jika terlalu banyak dipakai, bisa jadi mereka bosan dan tidak lagi mau membahas tren tersebut. Jadi, jika kamu mau pakai cara promosi riding the wave, kamu perlu gerak cepat dan selalu perhatikan pergerakan tren itu di masyarakat.
Nah, dari risiko-risiko itu, kamu sudah tahu bahwa ternyata ada risiko di dalam salah satu trik promosi, bukan? Untuk menghindari kesalahan, kamu perlu berhati-hati di dalam berpromosi. Pastikan kamu telah berdiskusi dengan tim dan meminta pendapat banyak orang sebelum menayangkan iklan. Jika masih alami kesulitan, kamu bisa, loh minta bantuan Tim Ourtale. Hubungi Tim Ourtale segera ya!